CARA CEPAT MENDAPATKAN MODAL
UMKM (Usaha Kecil dan Menengah) menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi Nasional, sektor ini berhasil menghidupi 58,97 juta orang di Indonesia. Apabila kita tarik lebih kebelakang pasca krisis ekonomi tahun 1998 banyak perusahaan besar yang tidak dapat bertahan karena krisis yang melanda.
Hal ini justru berbanding terbalik dengan UMKM, pelaku UMKM seakan tidak merasakan gejolak krisis yang terjadi dan malah bertahan hingga sekarang. Pemerintah kemudian mulai menyadari potensi besar yang dimiliki oleh pelaku UMKM bagi pertumbuhan ekonomi.
Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah dalam mendukung kemajuan UMKM, salah satu produk yang ditawarkan adalah dengan pemberian KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang di salurkan melalui bank BRI dalam bentuk kredit kepada masyarakat, tetapi oleh sebagian pelaku UMKM masih saja dirasa berat terutama dalam hal persyaratan.
Olehnya itu melalui tulisan saya ini, saya ingin berbagi pengalaman saya yang sudah berkecimpung dalam bidang jasa layanan keuangan selama kurang lebih 2 tahun, disini saya akan menjelaskan kesalahan umum yang terjadi pada saat mengajukan bantuan permodalan, baik itu kepada Bank, koperasi atau jasa keuangan lainnya.
Kesalahan yang pertama yakni data diri yang tidak ada
Banyak sekali kejadian seseorang dalam melakukan pengajuan sering kali data yang diminta oleh pihak pemberi modal tidak ada atau tidak lengkap . sebagai contoh tidak memiliki KTP atau memiliki KTP tetapi kondisinya sudah sulit untuk di baca.
Perlu anda ketahui bahwa bank pada dasarnya tidak memiliki dana, dana yang dikelola oleh perbankan berasal dari dana masyarakat yang memberikan kepercayaan kepada pihak bank untuk mengelolanya. Apa jadinya apabila dana masyarakat tersebut tidak dapat kembali.
Pertanyaan yang sama apabila anda sebagai pemberi modal, apakah anda mau memberikan modal kepada seseorang yang anda tidak kenal? pasti anda akan menolak.
Itulah mengapa data diri sangat di perlukan agar pihak pemberi modal dapat mengetahui siapa anda dan hal ini sebagai upaya dalam membangun kepercayaan.
Kesalahan Kedua yakni tidak memiliki laporan keuangan
Para pelaku UMKM sering kali tidak mempedulikan mengenai laporan keuangan atas usahanya, hal ini diperparah dengan tidak adanya nota-nota perbelanjaan karena bagi pelaku UMKM hal ini sangat merepotkan, karena apabila berbicara mengenai laporan keuangan yang ada dibenak pelaku UMKM adalah penyusunan laporan yang rumit.
Laporan keuangan sebenarnya sangat mudah untuk di buat, bahkan dengan cara manual pun bisa. Anda hanya perlu mencatatkan pendapatan dalam sehari, kemudian berapa dana yang di keluarkan dalam sehari kedalam buku khusus, akan lebih baik apabila dirinci.
Apabila merasa bingung sekarang telah banyak aplikasi pembuatan laporan keuangan sederhana yang dapat di download pada playstore.
Kesalahan Ketiga yakni mengajukan pinjaman yang tidak sesuai dengan kemampuan usaha
Pengajuan pinjaman yang terlalu besar juga menjadi salah satu alasan gagalnya pelaku UMKM dalam mendapatkan akses permodalan, hal ini dikarenakan pelaku UMKM tidak mengukur kemampuan pengembalian dana, banyak pelaku UMKM yang mengajukan permodalan melebihi dari kemampuan pembayarannya dalam sebulan.
Apabila kendala diatas dapat dipenuhi maka kemungkinan pengajuan modal yang anda ajukan besar kemungkinan akan diterima. Tetapi apabila masih belum dapat meyakinkan maka solusinya adalah mencari alternative pembiayaan lain atau memastikan kembali bahwa data usaha yang diberikan telah sesuai dengan ketentuan.
Itulah beberapa kendala umum yang menjadi alasan seseorang gagal dalam mengakses permodalan tetapi selain kendala yang sudah di jelaskan di atas masih ada kendala lainnya, olehnya itu apabila anda memiliki pertanyaan lebih lanjut yang ingin ditanyakan mengenai seputaran permodalan boleh langsung komen di bawah ini.
oleh Purnama
Komentar
Posting Komentar